Sejarah Lengkap Kerajaan Tarumanegara
Tarumanagara atau Kerajaan
Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Taruma merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang meninggalkan catatan sejarah. Dalam catatan sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan, terlihat bahwa pada saat itu Kerajaan Taruma adalah kerajaan Hindu beraliran Wisnu.
Image: kisahasalusul.blogspot.com
Awal berdirinya kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Terumanegara di bangun oleh raja
Jayasinghawarman ketika memimpin pelarian keluarga kerajaan dan berhasil
meloloskan diri dari musuh yang terus menerus menyerang kerajaan Salakanagara.
Di pengasingan, tahun 358 M, Jayasinghawarman mendirikan kerajaan baru di tepi Sungai Citarum, di Kabupaten Lebak Banten dan diberi nama Tarumanegara. Nama Tarumanegara diambil dari nama tanaman yang bernama tarum, yaitu tanaman yang dipakai untuk ramuan pewarna benang tenunan dan pengawet kain yang banyak sekali terdapat di tempat ini. Tanaman tarum tumbuh di sekitar Sungai Citarum. Selain untuk pengawet kain, tanaman ini merupakan komoditas ekspor dan merupakan devisa pemasukan terbesar bagi Kerajaan Tarumanegara.
Raja Jayasinghawarman berkuasa dari tahun 358-382 M. Setelah raja mencapai usia lanjut, raja mengundurkan diri untuk menjalani kehidupan kepanditaan. Sebagai pertapa, Jayasinghawarman bergelar Rajaresi. Nama dan gelar raja menjadi Maharesi Rajadiraja Guru Jayasinghawarman.
Kerajaan Tarumanegara banyak meninggalkan Prasasti, sayangnya tidak satupun yang memakai angka tahun. Untuk memastikan kapan Tarumanegara berdiri terpaksa para ahli berusaha mencari sumber lain. Dan usahanya tidak sia – sia. Setelahnya ke cina untuk mempelajari hubungan China dengan Indonesia di masa lampau mereka menemukan naskah–naskah hubungan kerajaan Indonesia dengan kerajaan China menyebutnya Tolomo. Menurut catatan tersebut, kerajan Tolomo mengirimkan utusan ke China pada tahun 528 M, 538 M, 665 M, 666M. Dengan bukti ini dapat di simpulkan Tarumanegara berdiri sejak sekitar abad ke-5 dan ke-6.
Di pengasingan, tahun 358 M, Jayasinghawarman mendirikan kerajaan baru di tepi Sungai Citarum, di Kabupaten Lebak Banten dan diberi nama Tarumanegara. Nama Tarumanegara diambil dari nama tanaman yang bernama tarum, yaitu tanaman yang dipakai untuk ramuan pewarna benang tenunan dan pengawet kain yang banyak sekali terdapat di tempat ini. Tanaman tarum tumbuh di sekitar Sungai Citarum. Selain untuk pengawet kain, tanaman ini merupakan komoditas ekspor dan merupakan devisa pemasukan terbesar bagi Kerajaan Tarumanegara.
Raja Jayasinghawarman berkuasa dari tahun 358-382 M. Setelah raja mencapai usia lanjut, raja mengundurkan diri untuk menjalani kehidupan kepanditaan. Sebagai pertapa, Jayasinghawarman bergelar Rajaresi. Nama dan gelar raja menjadi Maharesi Rajadiraja Guru Jayasinghawarman.
Kerajaan Tarumanegara banyak meninggalkan Prasasti, sayangnya tidak satupun yang memakai angka tahun. Untuk memastikan kapan Tarumanegara berdiri terpaksa para ahli berusaha mencari sumber lain. Dan usahanya tidak sia – sia. Setelahnya ke cina untuk mempelajari hubungan China dengan Indonesia di masa lampau mereka menemukan naskah–naskah hubungan kerajaan Indonesia dengan kerajaan China menyebutnya Tolomo. Menurut catatan tersebut, kerajan Tolomo mengirimkan utusan ke China pada tahun 528 M, 538 M, 665 M, 666M. Dengan bukti ini dapat di simpulkan Tarumanegara berdiri sejak sekitar abad ke-5 dan ke-6.
Masa kejayaan kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara mengalami masa kejayaan atau masa keemasan pada kepemimpinan raja ketiga, raja Purnawarman, yaitu cucu dari Rajadirajaguru Jayasingawarman.
Pada masa kejayaannya, kerajaan Tarumanegara mengalami
perkembangan yang pesat. Selain bertambahnya luas wilayah kekuasaan kerajaan
Tarumanegara dengan ekspansi ke kerajaan-kerajaan kecil di sekitar
kekuasaannya, Raja Purnawarman juga membangun berbagai infrastruktur yang
mendukung perekonomian kerajaan.
Keruntuhan kerajaan Tarumanegara
Masa keruntuhan kerajaan Tarumanegara dialami setelah
kerajaan ini dipimpin oleh raja generasi ke 13, raja Tarusbawa namanya.
Keruntuhan kerajaan Tarumanegara dilatarbelakangi oleh kekosongan kepemimpinan
karena raja Tarusbawa lebih menginginkan untuk memimpin kerajaan kecilnya di
hilir sungai Gomati. Selain itu, gempuran beberapa kerajaan lain di nusantara
pada masa itu, terutama kerajaan Majapahit juga memegang andil penting dalam
keruntuhan Kerajaan Tarumanegara.
Raja-raja kerajaan Tarumanegara :
Sejak pertama didirikan, kerajaan Tarumanegara memiliki beberapa raja yang berkuasa. Berikut adalah raja-raja kerajaan Tarumanegara :
- Jayasingawarman (mp. 358-382 M)
- Dharmayawarman (mp. 382-395 M)
- Purnawarman (395-434 M)
- Wisnuwarman (434-455 M)
- Indrawarman (mp. 455-515 M)
- Candrawarman (mp. 515-535 M)
- Suryawarman (535-561 M)
- Kertawarman (561-628 M)
- Sudhawarman (628-639 M)
- Hariwangsawarman (639-640 M)
- Nagayawarman (640-666 M)
- Linggawarman (mp. 666-669 M)
Peninggalan sejarah :
Image: jagosejarah.blogspot.com
Kerajaan Tarumanegara memiliki banyak peninggalan sejarah, berikut peninggalan sejarah kerajaan Tarumanegara :
- Prasasti Kebon Kopi, dibuat sekitar 400 M (H Kern 1917), ditemukan di perkebunan kopi milik Jonathan Rig, Ciampea, Bogor
- Prasasti Tugu, ditemukan di Kampung Batutumbu, Desa Tugu, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, sekarang disimpan di museum di Jakarta. Prasasti tersebut isinya menerangkan penggalian Sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati sepanjang 6112 tombak atau 12 km oleh Purnawarman pada tahun ke-22 masa pemerintahannya.Penggalian sungai tersebut merupakan gagasan untuk menghindari bencana alam berupa banjir yang sering terjadi pada masa pemerintahan Purnawarman, dan kekeringan yang terjadi pada musim kemarau.
- Prasasti Cidanghiyang atau Prasasti Munjul, ditemukan di aliran Sungai Cidanghiyang yang mengalir di Desa Lebak, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Banten, berisi pujian kepada Raja Purnawarman.
- Prasasti Ciaruteun, Ciampea, Bogor
- Prasasti Muara Cianten, Ciampea, Bogor
- Prasasti Jambu, Nanggung, Bogor
- Prasasti Pasir Awi, Citeureup, Bogor
Demikian adalah informasi mengenai kerajaan Tarumanegara yang dapat saya berikan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Terimakasih.
Tidak ada komentar